Apa yang dilakukan Jika status Sepi kurang Penggemar?

Sesungguhnya banyak hal yang ingin saya tulis di status dari cerita, pembahasan kitab dan lain-lain. Tapi, lebih sering pula datang fikiran:

- Saya akan dihasadi
- Saya akan dianggap sok ilmiah
- Saya akan disifati narsis
- xixixixi

Seringkali sudah mulai menulis, lalu urung dan melenyapkannya.

Beda antara anggapan eksternal statusnya orang yang banyak di'like' dengan statusnya orang yang jarang di'like'.

Jenis pertama, jika dia menulis, 'Alhamdulillah, barusan tamat baca kitab setebal 200 halaman dalam sehari.', maka si Eddie Tamsil akan misuh-misuh sendiri di hatinya, 'Pamer!!!'

Jika jenis kedua menulis status yang sama persis, Eddie Tamsil takkan membatin seperti itu.

Kenyataannya, Eddie Tamsil bukan termasuk pemilik akun FB yang digemari statusnya.

Mohon jika ada yang hasad terhadap saya, atau pemilik akun lain, jangan celakakan kami. Sangat mungkin kami jatuh sakit karena hasad orang lain, meskipun tidak pernah si hasid mengomentari. Hasad dengan isyarat bisa jadi lebih dalam dan menghujam dari sekadar ejekan orang yang tidak hasad. Aura hasad dengki lebih pekat dibanding aura benci. Karena aura dengki mengandung unsur benci dan harapan agar yang dibenci merugi, sedangkan aura benci tidak mesti mengharapkan hilangnya keutamaan orang yang dibenci.

Irilah pada keutamaan orang, dan jadikanlah itu pemicu untuk maju berlomba jika mampu. Jika merasa tidak mampu tidak sempat, maka doakan kebaikan baginya, agar iri tidak berubah menjadi dengki.